Istri Sopir Bank Minta Maaf dan Klaim Dirinya Juga Korban Kasus Rp10 Miliar

Suasana duka dan keprihatinan menggelayut di lingkungan warga setelah sopir sebuah bank pelat merah diduga membawa kabur uang Rp 10 miliar. Istrinya, yang diketahui berinisial I, memilih menemui Ketua RT dan menyampaikan permintaan maaf atas kelakuan suaminya.

“Saya minta maaf. Saya dan anak-anak juga korban karena tidak tahu apa-apa. Warga memberi dukungan dan doa agar kami kuat,” ujar I kepada wartawan di Wonogiri. Dia juga sudah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pihak PKK dan sekolah anak-anaknya.

I menjelaskan bahwa suaminya, bernama Anggun Tyas, telah bekerja sebagai sopir bank sejak 2018. Sebelumnya, Anggun adalah tenaga kontrak di sebuah SMA negeri di Solo. “Dia bukan orang yang ribet, selalu di rumah saat waktu senggang. Tidak pernah mengeluh atau menunjukkan motif apa pun,” imbuhnya.

Keterkejutan I semakin mendalam ketika pihak bank menghubunginya dengan kabar soal pelarian sang suami—telepon itu menandakan nomor suami dinyatakan tidak aktif. Ia baru tahu kasus itu dari kantor bank saat suaminya sudah dalam pelarian.

Penangkapan Anggun terjadi di sebuah rumah di Pejaten, Panggang, Gunungkidul sekitar pukul 04.00 WIB pada Senin, 8 September. I mengaku sama sekali tidak tahu identitas siapa yang digunakan sang suami untuk bersembunyi—karena mereka tidak memiliki keluarga di Yogyakarta.

Meskipun merasa malu atas tindakan sang suami, I menegaskan tetap harus meneruskan hidup dan membesarkan ketiga anak mereka. Ia berterima kasih kepada masyarakat atas dukungan yang diberikan selama ini. Soal proses hukum, I menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.