Diduga Sopir yang Bunuh Anak di Jaksel Ditangkap Polisi

Kejadiannya pagi ini di Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan sejumlah warga berkumpul di lokasi, bersamaan dengan kantong jenazah yang dimasukkan ke dalam ambulans. Kabarnya, korban adalah seorang anak, dan pelakunya—yang disebut sopirnya sendiri—telah ditangkap polisi.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito, membenarkan laporan tersebut. Dia menyatakan bahwa pelaku telah diamankan. Namun, alasan di balik tindakan kejam itu masih belum jelas karena pelaku saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Motif pembunuhan belum bisa diungkap sementara karena kondisi pelaku belum memungkinkan untuk diperiksa.

Begitu video itu menyebar, netizen dan warga langsung bereaksi. Rasa kaget dan sedih menyeruak di timeline — banyak yang tak menyangka aksi keji dilakukan oleh orang yang dipercaya. Saat berita meredup, masyarakat terus menunggu informasi lanjutan dari pihak berwenang.

Beberapa pertanyaan masih menggelayut:

• Siapa identitas korban dan seberapa dekat hubungannya dengan pelaku?

• Apa hubungan korban dengan sopir—apakah datang lewat keluarga yang mempercayakan anaknya?

• Bagaimana kondisi genetik sang pelaku, apakah ada indikasi gangguan?
  Polisi tentu punya jawaban, tapi sayangnya belum bisa dibagikan sementara pelaku dirawat.

Kasus ini pastinya menimbulkan trauma mendalam bagi keluarga korban, tetangga, dan masyarakat sekitar. Mungkin perlu bantuan trauma healing dan konseling untuk keluarga—sebuah kebutuhan krusial namun sering luput dari pemberitaan.

Kejadian ini mengingatkan kita untuk lebih sadar terhadap pola asuh dan pengasuhan anak. Ada benarnya untuk menumbuhkan mekanisme pelaporan dini, edukasi masyarakat, dan standarisasi keamanan anak, khususnya bagi orang tua mencari orang kepercayaan untuk menjaga buah hati mereka.