ChatGPT Bakal Minta KTP Pengguna: Tujuan dan Dampaknya untuk Privasi

Tampilan antarmuka ChatGPT di layar komputer, menggambarkan interaksi pengguna dengan chatbot. (Sumber: deuscode.co.id)
Tampilan antarmuka ChatGPT di layar komputer, menggambarkan interaksi pengguna dengan chatbot. (Sumber: deuscode.co.id)

Tampilan antarmuka ChatGPT di layar komputer, menggambarkan interaksi pengguna dengan chatbot

OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT, mengumumkan bahwa ke depannya pengguna layanan akan diminta menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau dokumen identitas resmi dalam proses verifikasi. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap kejadian besar: seorang remaja berusia 16 tahun yang dilaporkan meninggal dunia setelah berbulan-bulan berinteraksi dengan chatbot ChatGPT. CNN Indonesia

Latar Belakang Verifikasi Identitas

Menurut OpenAI, permintaan identitas resmi seperti KTP ini bukan hanya soal mencatat siapa pengguna, melainkan bagian dari upaya memperkuat keamanan dan keselamatan daring. Verifikasi identitas membantu membatasi penyalahgunaan platform, terutama oleh pengguna yang mungkin memicu konten berbahaya atau ekstrem.

Verifikasi juga dianggap perlu untuk memastikan bahwa batasan umur atau aturan lokal dapat ditegakkan lebih efektif. OpenAI menyebut bahwa insiden kematian remaja tersebut memicu diskusi internal tentang tanggung jawab platform dalam mencegah dampak negatif percakapan daring, serta perlunya mekanisme perlindungan tambahan.

Bagaimana Proses Permintaannya

OpenAI belum merinci semua detail teknis terkait bagaimana KTP akan diunggah, disimpan, atau diverifikasi. Namun, beberapa poin penting yang disebutkan:

  • Pengguna akan diarahkan untuk memberikan dokumen identitas resmi sebagai bagian dari pendaftaran atau verifikasi ulang layanan.

  • Verifikasi identitas kemungkinan akan melibatkan pemeriksaan bahwa dokumen tersebut valid dan datang dari sumber resmi.

  • OpenAI menyebut bahwa data identitas akan diperlakukan dengan protokol keamanan tinggi, dan bahwa mereka akan mematuhi regulasi privasi dan undang-undang perlindungan data yang berlaku di masing-masing negara.

Apa Tujuannya?

Beberapa tujuan yang dikemukakan OpenAI dan pihak terkait:

  1. Mengurangi Risiko Konten Berbahaya
    Dengan identitas yang diverifikasi, platform dapat lebih mudah menelusuri asal konten atau percakapan yang berpotensi membahayakan atau memicu masalah psikologis.

  2. Melindungi Pengguna Rentan, Terutama Remaja
    Verifikasi usia dan identitas membantu memastikan pengguna yang belum dewasa mendapatkan perlakuan sesuai aturan, dan menghindari situasi di mana interaksi dengan chatbot menimbulkan dampak negatif.

  3. Mencegah Penyalahgunaan Sistem
    Sistem verifikasi membantu menekan pembuatan akun palsu, bot otomatis, atau aktivitas anonim yang dapat memicu spam, penipuan, atau konten yang melewati batas privasi.

  4. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi Lokal dan Global
    Beberapa negara memiliki aturan ketat tentang identitas digital, perlindungan anak, dan data pribadi. Dengan verifikasi KTP, OpenAI dapat mematuhi regulasi yang berlaku di masing-masing negara pengguna.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED