Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Kecelakaan maut kembali terjadi di Tol Cipularang dan menewaskan satu orang pada Selasa, 2 Desember 2025 sekitar pukul 13.40 WIB. Berdasarkan keterangan dari laporan lapangan, insiden tersebut melibatkan kecelakaan beruntun yang dipicu oleh truk boks dengan rem blong. Selain korban meninggal dunia, lima orang lain mengalami luka-luka.
Menurut informasi yang dikutip dari keterangan pengemudi, truk boks tersebut dikemudikan oleh Rian Hidayat. Rian mengakui bahwa sejak sebelum kecelakaan, ia sudah merasakan adanya masalah pada rem kendaraannya. “Mobilnya enggak bisa ngerem, jadi memang penyebabnya ya mobil yang saya bawa,” kata Rian Hidayat.
Rian menyebut bahwa truk dalam kondisi kosong tanpa membawa muatan. Ia berangkat dari Bandung menuju Jakarta dan pertama kali merasakan gangguan rem di KM 116 Tol Cipularang. “Truk kosong, enggak bawa muatan. Jadi saya dari KM 116 itu memang sudah enggak bisa ngerem. Saya langsung buang ke kiri, tadi di jalur memang enggak ada tempat pembuangan yang di tol itu makanya langsung nabrak mobil di depannya,” ujarnya.
Menurut Sony Susmana, praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kronologi kecelakaan tersebut menunjukkan adanya kelalaian besar dari pengemudi truk. Sony menilai bahwa seorang sopir seharusnya tidak memaksakan kendaraan tetap berjalan jika telah mengetahui adanya masalah fatal pada rem.
“Sebuah kelalaian besar dilakukan oleh pengemudi jika memaksakan kendaraannya tetap berjalan yang bermasalah dengan remnya. Pasti hanya tinggal tunggu waktu dan tempat untuk tabrakan,” kata Sony.
Sony menjelaskan bahwa pada kondisi jalan menurun seperti di Tol Cipularang, pengemudi truk wajib mengontrol kecepatan sejak awal. Cara yang dianjurkan adalah menurunkan gigi untuk menahan laju atau mengurangi kecepatan secara bertahap. Menurutnya, teknik ini sangat penting untuk memberikan ruang reaksi jika terjadi malfungsi kendaraan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...