PNBP Sektor ESDM Capai Rp 228 Triliun Jelang Penutupan Tahun Anggaran

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM mencapai Rp 228,05 triliun per 18 Desember 2025. Capaian ini menunjukkan kinerja positif sektor energi dan sumber daya mineral menjelang berakhirnya tahun anggaran.

Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Gita Lestari, pencatatan PNBP dilakukan melalui dua akun kementerian, yakni Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan, sesuai mekanisme dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

“Pada catatan internal Kementerian ESDM, realisasi PNBP yang menjadi tanggung jawab teknis kami telah melampaui target dengan mencapai Rp 130,71 triliun atau sekitar 102,57 persen,” kata Gita Lestari, Jumat (19/12/2025).

Sementara itu, berdasarkan pencatatan di Kementerian Keuangan, penerimaan yang sebagian besar berasal dari subsektor minyak dan gas bumi serta panas bumi tercatat sebesar Rp 97,3 triliun. Jika digabungkan, total realisasi PNBP sektor ESDM mencapai Rp 228,05 triliun.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, subsektor Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara (Minerba) masih menjadi kontributor terbesar dengan realisasi Rp 124,63 triliun. Di posisi berikutnya, subsektor Minyak dan Gas Bumi (Migas) menyumbang Rp 91,82 triliun. Adapun sektor panas bumi berkontribusi Rp 2,45 triliun, serta iuran badan usaha dan layanan jasa teknis lainnya sebesar Rp 9,15 triliun.

Dengan sisa waktu tahun anggaran yang masih tersedia, pemerintah optimistis target PNBP sektor ESDM 2025 dapat tercapai. “Dengan realisasi saat ini sebesar Rp 228,05 triliun, insya Allah target PNBP sektor ESDM tahun 2025 sekitar Rp 256 triliun dapat tercapai,” ujar Gita.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah melaporkan capaian positif PNBP sektor energi kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada 3 November 2025. Selain penerimaan negara, Bahlil juga menyampaikan perkembangan program strategis nasional, termasuk percepatan program listrik desa.