Arahan Tegas Prabowo Usai Tinjau Lokasi Banjir Aceh

Kunjungan dan Arahan Penting Prabowo di Aceh

Pada Minggu 7 Desember 2025, Presiden Prabowo Subianto kembali mendatangi wilayah terdampak banjir di Aceh, tepatnya di Kabupaten Bireuen. Menurut laporan resmi kunjungan tersebut, Prabowo mengecek langsung pembangunan jembatan bailey yang masih separuh terpasang di atas sungai, sebagai upaya pemulihan akses masyarakat.

Usai peninjauan, Prabowo mengeluarkan sejumlah arahan tegas kepada jajarannya. Ia meminta agar TNI AD dan organik keamanan lain seperti Polri dikerahkan untuk mempercepat perbaikan infrastruktur. “Saya tunjuk nanti KSAD, sebagai satgas percepatan perbaikan jembatan nanti dibantu pemerintah daerah,” kata Prabowo kepada para petugas di lokasi.

Prabowo juga menginstruksikan pihak terkait untuk segera memulihkan aliran listrik di seluruh daerah terdampak. Berdasarkan data dari pihak ESDM, proses pemulihan telah mencapai 97 persen dan diperkirakan malam itu seluruh Aceh sudah kembali menyala. Ia menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak, dan menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk membantu rakyat di masa krisis.

Selain itu, Prabowo memberikan jaminan kepada petani terdampak bencana bahwa utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan dihapus. Ia menegaskan bahwa kondisi ini merupakan dampak force majeure, sehingga petani tidak perlu khawatir. Pemerintah juga siap mengirimkan pasokan pangan dari cadangan nasional untuk memastikan kebutuhan mendesak terpenuhi.

Dalam rapat terbatas di Lanud Aceh, Prabowo memperingatkan agar tidak ada pejabat ataupun pihak lain yang memanfaatkan situasi untuk memperkaya diri. Ia menegaskan bahwa setiap proyek dan bantuan akan diawasi ketat. Kepada semua kepala daerah dan pemimpin proyek ia menyampaikan agar bersikap jujur dan profesional.

Prabowo juga meminta Kementerian Kesehatan mengerahkan dokter magang dan dokter internship ke titik-titik bencana di Aceh dan daerah lain di Sumatera, serta meminta dukungan medis dari personil TNI dan Polri jika diperlukan. Hal ini dilatarbelakangi kekurangan tenaga medis di lokasi yang sempat terjadi.