Prediksi Elon Musk: Uang dan Gaji Bisa Hilang di Masa Depan
Orang terkaya di dunia sekaligus CEO SpaceX, Elon Musk, kembali melontarkan pandangan futuristik yang memicu perdebatan global. Kali ini, Musk...
Read more
Pemerintah India memperkenalkan kebijakan baru yang mewajibkan produsen smartphone untuk menginstal aplikasi keamanan siber milik negara pada setiap perangkat yang akan dipasarkan. Kebijakan ini diberlakukan tanpa opsi bagi pengguna untuk menghapus aplikasi tersebut. Menurut pernyataan dalam dokumen internal Kementerian Telekomunikasi India, langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya kasus kejahatan siber serta maraknya peredaran ponsel curian.
Perintah tersebut disampaikan secara tertutup kepada sejumlah produsen pada 28 November dan memberikan waktu 90 hari untuk memastikan bahwa aplikasi Sanchar Saathi terpasang secara default pada perangkat baru. Selain itu, produsen juga diminta menambahkan aplikasi tersebut ke perangkat yang masih berada dalam rantai pasokan melalui pembaruan perangkat lunak.
Menurut Kementerian Telekomunikasi, kebijakan ini dirancang untuk memperkuat pengendalian terhadap ancaman siber yang memanfaatkan nomor IMEI palsu atau dipalsukan. Pemerintah menilai bahwa peningkatan penyalahgunaan jaringan telekomunikasi perlu ditangani dengan sistem pelacakan dan pemblokiran yang terintegrasi.
Kebijakan baru ini diperkirakan menimbulkan ketidaksenangan di kalangan produsen ponsel global seperti Apple, Samsung, Vivo, Oppo, dan Xiaomi. Menurut Counterpoint Research, Apple diprediksi hanya menguasai sekitar 4,5 persen dari 735 juta pengguna smartphone di India pada pertengahan 2025, sementara mayoritas menggunakan Android. Meski begitu, Apple tetap menjadi salah satu produsen yang paling sensitif terhadap isu privasi pengguna.
Sumber industri menyebutkan bahwa kebijakan internal Apple secara tegas melarang instalasi aplikasi milik pemerintah maupun pihak ketiga sebelum perangkat dijual. Selain itu, Apple sebelumnya sempat berselisih dengan regulator telekomunikasi India terkait pengembangan aplikasi anti-spam pemerintah.
Menurut Tarun Pathak, Direktur Riset Counterpoint, produsen kemungkinan akan menempuh upaya negosiasi. “Apple secara historis menolak permintaan semacam itu dari pemerintah,” kata Pathak. “Kemungkinan besar akan mencari titik tengah: alih-alih mengharuskan pemasangan wajib, mereka mungkin akan bernegosiasi dan meminta opsi untuk mendorong pengguna agar menginstal aplikasi tersebut,” tambahnya.
Tidak hanya produsen, para pendukung privasi juga menilai langkah pemerintah India sebagai kebijakan yang mengikis hak pengguna. Menurut Mishi Choudhary, seorang pengacara yang fokus pada advokasi internet, kebijakan ini berpotensi merugikan kebebasan pengguna. “Pemerintah secara efektif menghilangkan persetujuan pengguna sebagai pilihan yang berarti,” kata Choudhary, dikutip dari laporan yang beredar.
Berdasarkan laporan dari sejumlah organisasi advokasi, kebijakan serupa sebelumnya diterapkan Rusia pada Agustus melalui aplikasi pesan instan Max yang diwajibkan terpasang di ponsel baru. Langkah tersebut banyak menuai kritik dari pakar privasi global karena dinilai membuka peluang pengawasan yang berlebihan.
Sanchar Saathi merupakan aplikasi keamanan siber yang dirancang untuk mempermudah pemblokiran serta pelacakan ponsel hilang atau dicuri. Berdasarkan data yang disampaikan pemerintah India, aplikasi ini memungkinkan pengguna melakukan verifikasi perangkat melalui nomor IMEI, memblokir akses jaringan, hingga memutus koneksi yang dianggap mencurigakan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...