Xiaomi 17 Ultra Resmi Hadir di China dengan Kamera Leica Super Canggih
Xiaomi resmi meluncurkan Xiaomi 17 Ultra di China sebagai ponsel flagship terbaru. Model ini hadir dalam dua versi, yaitu standar...
Read more
CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkap perkembangan terbaru terkait perangkat AI baru yang digadang sebagai gadget pengganti smartphone. Dalam sebuah diskusi bersama desainer ternama Jony Ive dan Laurene Powell Jobs, ia menyampaikan bahwa prototipe pertama perangkat tersebut akhirnya selesai dan hasil awalnya dinilai jauh lebih mengesankan dari perkiraan. Altman menilai perangkat itu akan menghadirkan pengalaman digital baru yang lebih tenang, tidak seintens smartphone saat ini.
Menurut penuturan Altman selama diskusi tersebut, mereka menargetkan terciptanya perangkat AI dengan karakter yang lebih humanis. Ia menggambarkan pengalaman penggunaan gadget itu bukan seperti suasana hiruk pikuk yang penuh distraksi, tetapi lebih menyerupai ketenangan berada di kabin tepi danau, di mana teknologi membantu tanpa mengganggu. Perangkat ini digadang mampu menyaring informasi, mengelola notifikasi secara cerdas, memahami konteks aktivitas pengguna, hingga menentukan momen penting untuk memberi peringatan.
Kolaborasi dengan Jony Ive menjadi salah satu alasan proyek ini banyak menarik perhatian industri. Ive yang sebelumnya dikenal sebagai sosok di balik desain produk-produk ikonik Apple, kini memegang kendali desain pada perangkat AI tersebut setelah OpenAI mengakuisisi perusahaan miliknya. Berdasarkan informasi yang beredar, tim Ive telah bekerja dalam proses desain yang penuh ketidakpastian karena pengembangan hardware AI berbeda dengan perangkat elektronik tradisional. Namun, Ive menilai tantangan itu justru menjadi ruang eksplorasi desain masa depan.
Dari sisi kemampuan, Altman mengisyaratkan bahwa perangkat baru ini akan mampu mengenali preferensi pengguna secara lebih dalam. Perangkat tersebut diklaim dapat memahami pola kebiasaan, apa yang pernah dibaca, hingga berbagai interaksi verbal yang pernah dilakukan pengguna. Dengan kemampuan ini, gadget tersebut tidak sekadar menjadi alat bantu, tetapi menjadi pendamping digital yang bisa menilai prioritas dan relevansi informasi secara otomatis.
Beberapa pihak menilai bahwa pendekatan ini dapat menjadi diferensiasi kuat dibanding smartphone. Selama bertahun-tahun, smartphone terus berkembang menjadi perangkat serba bisa tetapi juga semakin padat distraksi. OpenAI mencoba memecahkan problem tersebut dengan menghadirkan perangkat AI yang lebih fokus pada fungsi pendamping, bukan pusat konsumsi konten.
Industri perangkat pintar pun disebut mulai mengawasi langkah OpenAI. Beberapa perusahaan teknologi besar saat ini telah merilis perangkat berbasis AI, mulai dari kacamata pintar, speaker rumah, hingga wearable kecil seperti liontin AI. Namun belum ada satupun produk yang benar-benar mengubah arah industri secara signifikan. Perangkat OpenAI dinilai memiliki posisi strategis karena ChatGPT menjadi chatbot paling banyak digunakan secara global.
Sementara itu, rencana OpenAI membangun perangkat fisik juga diperkuat melalui kerja sama dengan Foxconn, produsen elektronik yang selama ini memproduksi berbagai perangkat konsumen. Walaupun kesepakatan tersebut fokus pada pengembangan infrastruktur AI, hubungan ini bisa menjadi celah bagi produksi perangkat AI di masa depan jika proyek hardware OpenAI memasuki tahap manufaktur massal.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...