Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
PT Pertamina (Persero) melakukan langkah besar dalam merampingkan struktur perusahaan dengan membubarkan dua anak usaha sebagai bagian dari transformasi dan reformasi tata kelola berkelanjutan. Keputusan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu 19 November 2025.
Menurut Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono, langkah perampingan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai penyederhanaan jumlah badan usaha milik negara dari sekitar 1.000 perusahaan menjadi hanya 200 perusahaan.
“Kami laporkan di 2025 ini telah selesai, telah tuntas dilakukan likuidasi dua entitas perusahaan yang tidak lagi memiliki kontribusi strategis, sebagai langkah perampingan tersebut,” kata Agung dalam forum rapat bersama DPR.
Berdasarkan data yang dipaparkan, anak perusahaan pertama yang dibubarkan adalah TRB London yang bergerak di bidang asuransi. Entitas ini telah resmi dilikuidasi pada Februari 2025. Sementara anak usaha kedua, Pertamina Energy Services Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura, menyelesaikan proses pembubaran pada Juli 2025.
Menurut penjelasan manajemen, likuidasi dua perusahaan tersebut bertujuan agar Pertamina dapat kembali fokus pada bisnis inti di sektor minyak dan gas bumi (migas), pengolahan, distribusi energi, serta pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Agung menegaskan pentingnya efisiensi perusahaan dalam menghadapi dinamika energi global.
Pertamina disebut akan menjadi entitas yang lebih ramping, berdaya saing tinggi, dan mampu mengambil keputusan strategis dengan cepat. Fungsi-fungsi internal yang dinilai memiliki duplikasi dan menjadi beban operasional akan diminimalkan.
Langkah streamlining ini berfokus pada integrasi bisnis hilir dengan tiga sektor utama yaitu commercial and trading, refinery and petrochemical, serta marine atau logistik perkapalan. “Saat ini, proses untuk penggabungan atau integrasi bisnis tersebut sedang dilakukan di internal untuk mencapai persetujuan internal sesuai dengan prosedur. Sebagai contoh, siang hari ini kami akan melanjutkan pembahasan dengan Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan atas detail teknis yang dilakukan dengan target persiapan go live 2026,” ujar Agung.
Agung menjelaskan bahwa Pertamina saat ini menjalankan empat langkah konsolidasi terhadap anak-anak usaha di berbagai sektor, antara lain:
Konsolidasi pada bisnis rumah sakit melalui Pertamina Bina Medika IHC yang sedang memasuki tahap kajian oleh Danantara.
Konsolidasi sektor perhotelan yang berada di bawah PT Patra Jasa yang tengah dikaji oleh Hotel Indonesia Natour (HIN).
Konsolidasi pada sektor maskapai penerbangan dengan Pelita Air Services (PAS) melalui kajian yang dikoordinasikan Garuda Indonesia.
Konsolidasi sektor asuransi yang diproses oleh Indonesia Financial Group (IFG).
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...