Cara Efektif Membersihkan Besi Panggangan yang Berminyak dan Gosong
Besi panggangan adalah salah satu peralatan yang paling sering digunakan saat memasak di atas api. Namun, setelah beberapa kali memanggang,...
Read more
Demam sering menjadi alasan utama orang tua membawa anak ke dokter. Saat suhu tubuh si kecil naik di atas 37,2 derajat Celcius, banyak orang tua langsung berpikir untuk memberikan obat penurun panas. Padahal, tidak semua demam perlu diobati dengan obat antipiretik.
Menurut dr. Angga Wirahmadi, dokter spesialis anak, demam adalah mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi virus atau bakteri. Dalam kondisi ini, tubuh meningkatkan produksi sel darah putih untuk melawan kuman penyebab infeksi.
“Antipiretik (obat anti demam) disarankan bila demam membuat anak tidak nyaman, rewel berlebihan, dan menjadi sulit minum,” kata Angga dalam wawancaranya. Ia menegaskan bahwa tujuan pemberian obat bukan untuk menurunkan suhu semata, melainkan agar anak tetap merasa nyaman selama tubuhnya melawan infeksi.
Menurut dr. Angga, tidak ada batas suhu tertentu yang mengharuskan pemberian obat. Pemberian antipiretik baru perlu dilakukan jika suhu tubuh anak melebihi 39 derajat Celcius atau jika demam menyebabkan anak tidak nyaman, sulit tidur, atau rewel berkepanjangan.
“Jika anak masih aktif, mau makan dan minum, serta tidak tampak terganggu, maka obat tidak perlu diberikan,” ujarnya.
Namun, orang tua perlu waspada jika suhu tubuh anak mencapai lebih dari 40 derajat Celcius atau demam berlangsung lebih dari 72 jam (3 hari). Kondisi ini bisa menandakan adanya infeksi serius yang membutuhkan pemeriksaan medis segera.
Demam bukan penyakit, melainkan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang aktif melawan infeksi. Karena itu, menurunkan demam terlalu cepat justru bisa memperlambat proses penyembuhan.
“Penggunaan obat generik yang dijual bebas pada dasarnya tidak berbahaya, tetapi tidak diperlukan jika anak masih bisa beradaptasi dengan demamnya,” jelas Angga.
Obat antipiretik seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan bila benar-benar diperlukan, namun harus sesuai dosis pada kemasan atau anjuran dokter. Overdosis dapat menyebabkan gangguan pada hati atau ginjal anak.
Sebelum memberi obat demam, dr. Angga mengingatkan orang tua untuk memastikan asupan cairan anak terpenuhi. Saat demam, tubuh kehilangan cairan lebih cepat, sehingga penting untuk mencegah dehidrasi.
“Berikan cairan yang cukup dengan cara memberikan minum sering-sering dalam jumlah sedikit pada anak,” kata Angga.
Selain itu, orang tua dapat melakukan beberapa langkah sederhana berikut:
Kenakan pakaian tipis dan nyaman agar panas tubuh mudah keluar.
Kompres hangat area dahi, ketiak, atau lipat paha untuk membantu menurunkan suhu tubuh.
Pastikan anak cukup istirahat di ruangan dengan sirkulasi udara baik.
Hindari membedong atau menutupi anak dengan selimut tebal.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...