Janji Zulhas: Sampah Indonesia Jadi Energi dalam Dua Tahun

Program pengolahan sampah jadi energi ditargetkan selesai 2027. Ini strategi pemerintah dan 10 provinsi yang jadi prioritas. (Sumber: Antara Foto / Aprillio Akbar)
Program pengolahan sampah jadi energi ditargetkan selesai 2027. Ini strategi pemerintah dan 10 provinsi yang jadi prioritas. (Sumber: Antara Foto / Aprillio Akbar)

Program pengolahan sampah jadi energi ditargetkan selesai 2027

Masalah sampah di Indonesia kini sedang dikebut untuk ditangani secara serius. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa pemerintah menargetkan konversi sampah menjadi energi bisa rampung dalam dua tahun ke depan, terutama di wilayah-wilayah yang menyumbang limbah dalam jumlah besar.

Dalam wawancara bersama Detikcom melalui program Jejak Pradana pada Senin (6/10/2025), Zulhas menyebut Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Karena itu, solusi jangka panjang diperlukan untuk mengubah limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat.

“Sampah kita 42 persen dari sisa makanan. Tentu ini harus kita selesaikan. Yang besar, 1.000 ton satu hari, kita akan selesaikan melalui waste to energy, melalui insinerator,” kata Zulhas.

Fokus 10 Provinsi Penghasil Sampah Terbesar

Zulhas menyebut bahwa 10 provinsi telah dipetakan sebagai wilayah prioritas karena menghasilkan lebih dari 1.000 ton sampah per hari. Daerah-daerah ini termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.

Menurutnya, tiap daerah tersebut akan diwajibkan untuk mengolah limbah menjadi energi melalui teknologi insinerator. Teknologi ini bekerja dengan cara membakar sampah pada suhu tinggi, yang kemudian menghasilkan abu, gas, dan panas. Energi panas inilah yang akan dikonversi menjadi energi listrik.

Target Tuntas pada Akhir 2027

Zulhas menjelaskan bahwa setelah pemetaan dilakukan, pemerintah telah memberikan waktu tiga bulan kepada pelaksana proyek untuk melengkapi seluruh dokumen administrasi. Setelah itu, proyek pengolahan wajib langsung dikerjakan.

“Diperkirakan pada akhir 2027, waste to energy yang menghasilkan energi listrik dari sampah bisa selesai. Sampah yang sebelumnya menghasilkan penyakit dan emisi bisa kita ubah jadi energi,” ujar Zulhas, seperti dikutip dari Detik.

Kota Besar Akan Gunakan Insinerator Multi-Unit

Sebagai salah satu wilayah dengan volume sampah tinggi, Bantar Gebang di Bekasi juga akan masuk dalam skema pengolahan limbah melalui insinerator.

Menurut Zulhas, kawasan tersebut akan dibagi menjadi empat unit pengelolaan insinerator agar kapasitas penanganan lebih optimal.

“Yang di kota-kota besar, Bantar Gebang itu akan dibagi empat untuk insinerator itu empat unit,” ungkapnya.

RDF untuk Daerah dengan Volume Sampah Menengah

Sementara itu, untuk daerah-daerah dengan jumlah sampah harian antara 100 hingga 300 ton, akan diterapkan metode berbeda, yaitu Refuse Derived Fuel (RDF). Metode ini memungkinkan sampah dikonversi menjadi bahan bakar alternatif untuk pabrik, seperti pabrik semen.

“Ada juga sampah-sampah yang sedikit, yang 100 ton, 200 ton, 300 ton itu nanti penyelesaian dengan cara berbeda, ada itu RDF. Itu bisa suplai bahan baku pabrik-pabrik semen,” kata Zulhas.

Energi Terbarukan Lain: Solar Panel untuk 10 Ribu Desa

Tak hanya soal sampah, pemerintah juga menargetkan kemandirian energi di pedesaan. Zulhas menyampaikan bahwa kini tengah dikaji penerapan solar panel untuk menggantikan pembangkit berbasis mesin diesel di desa-desa.

“Saat ini sedang dihitung berapa cost-nya, bebannya berat atau tidak. Tapi yang sudah pasti, di mana pun di dusun, desa-desa yang memakai mesin diesel itu akan langsung diganti solar panel. Itu mungkin akan ada 10 ribu desa,” tuturnya.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari transisi menuju energi terbarukan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Analisis Dampak: Potensi Manfaat dan Tantangan

Manfaat Strategis

  • Mengurangi volume sampah di TPA secara signifikan

  • Menghasilkan energi listrik dari limbah rumah tangga

  • Menekan pencemaran udara dan penyakit akibat limbah terbuka

  • Menciptakan lapangan kerja di sektor pengelolaan limbah dan energi terbarukan

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED