Polisi Siapkan Bonus Rp 500 Ribu untuk Ojol yang Laporkan Kejahatan, Begini Cara Dapatnya
Ada kabar baik buat para pengemudi ojek online (ojol) di Jabodetabek. Kini, jika mereka melihat dan melaporkan tindak kejahatan di...
Read moreKantor Staf Presiden (KSP) menyatakan akan melakukan kajian terkait kebijakan impor bahan bakar minyak (BBM) satu pintu melalui PT Pertamina (Persero). Langkah ini diambil setelah muncul kelangkaan BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta.
Kekosongan stok BBM di SPBU swasta semakin mencuat dalam beberapa hari terakhir. Beberapa pemilik SPBU mengeluhkan bahwa suplai tidak stabil, sementara masyarakat mendapati antrean panjang dan SPBU yang kehabisan stok BBM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengakui bahwa kelangkaan ini juga menjadi salah satu alasan pemerintah mempertimbangkan kebijakan impor satu pintu.
Menurut Kepala KSP, Muhammad Qodari, kebijakan impor satu pintu dimaksudkan agar proses impor BBM bisa lebih terkoordinasi dan terpusat melalui Pertamina. Dengan begitu, diharapkan bisa meminimalisir ketidakmerataan stok antar SPBU, terutama milik swasta.
Impor BBM satu pintu berarti bahwa semua atau sebagian impor bahan bakar oleh SPBU swasta harus melalui satu entitas resmi, dalam hal ini Pertamina. Tujuannya adalah agar pengadaan BBM menjadi lebih terkendali, baik dari segi volume, harga, maupun distribusi.
Selain itu, importasi melalui satu pintu juga dapat memungkinkan pemerintah untuk mengatur standar aditif, kualitas BBM, serta regulasi keamanan distribusinya. KSP menyebut kajian ini masih tahap awal, memilih data dan masukan dari pihak SPBU swasta, Pertamina, hingga Kementerian ESDM.
Dukungan
Pemerintah menilai bahwa impor satu pintu bisa menyederhanakan rantai distribusi sehingga mengurangi kemungkinan stok habis di SPBU tertentu.
Dengan pusat impor, ada potensi efisiensi dalam pembelian volume besar yang bisa menekan biaya impor dan mempengaruhi harga pokok BBM.
Keberatan
Beberapa SPBU swasta menyebut bahwa jika tidak bisa impor langsung, mereka akan bergantung sepenuhnya pada Pertamina. Jika harga impor satu pintu tidak kompetitif, margin mereka bisa terdampak negatif.
Pengusaha juga khawatir regulasi satu pintu bisa menghambat fleksibilitas mereka dalam memilih sumber impor yang lebih murah dan efisien.
Terdapat kekhawatiran terhadap monopoli pasokan jika hanya satu entitas yang dikendalikan penuh untuk impor, terutama terhadap aspek keadilan dan persaingan di sektor BBM hilir.
KSP melalui Muhammad Qodari menyebutkan bahwa kajian akan memasukkan masukan dari berbagai pihak termasuk SPBU swasta.
Pemerintah akan mengevaluasi data kebutuhan, kuota impor, standar kualitas, dan aditif BBM. Jika perlu, akan dibuat regulasi tambahan untuk menjamin bahwa stok dan distribusi bisa terpenuhi secara merata.
Selama proses transisi, pihak ESDM meminta agar SPBU swasta tetap berkolaborasi dengan Pertamina jika mengalami kekurangan stok.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Ada kabar baik buat para pengemudi ojek online (ojol) di Jabodetabek. Kini, jika mereka melihat dan melaporkan tindak kejahatan di...
Read moreAda kabar baik buat para pengemudi ojek online (ojol) di Jabodetabek. Kini, jika mereka melihat dan melaporkan tindak kejahatan di...
Francesco Bagnaia kembali menunjukkan kualitasnya dengan meraih pole position dalam sesi kualifikasi MotoGP Jepang 2025. Balapan yang akan digelar di...