Alpha Thalassemia: Gejala Tersembunyi dari Kelainan Darah Genetik
Apa Itu Alpha Thalassemia? Alpha thalassemia adalah kelainan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah...
Read moreKebiasaan kecil seperti menggigit kuku atau memakai sabun keras ternyata bisa merusak kesehatan kuku: membuat rapuh, mudah patah, dan infeksi. Ketahui kebiasaan mana yang sebaiknya dihindari serta cara merawat kuku dengan benar.
Kuku sering dianggap bagian minor dari tubuh, namun kesehatan kuku mencerminkan kebersihan dan kondisi fisik secara keseluruhan. Banyak dari kita melakukan kebiasaan sehari-hari tanpa sadar yang perlahan membuat kuku menjadi rapuh, kurang sehat, atau bahkan terinfeksi. Berikut rangkuman kebiasaan umum yang merusak kuku dan apa yang dapat dilakukan supaya kuku tetap kuat dan indah.
Menggigit Kuku
Kebiasaan ini paling sering disebut. Menggigit kuku dapat menyebabkan kuku tidak rata dan membuat tepi kuku mudah pecah. Selain itu, mulut mengandung banyak bakteri, sehingga membuka jalan infeksi bakteri di sekitar kuku.
Biarkan Kuku Terlalu Panjang
Kuku yang terlalu panjang rawan patah, rusak, dan bisa terjebak benda asing. Kuku panjang juga mempersulit kegiatan sehari-hari dan bisa menjadi tempat berkembangnya kotoran dan bakteri.
Pakai Produk Kuku dengan Bahan Kimia Keras
Cat kuku, aseton penghapus kuku, dan produk kuku lain kadang mengandung bahan yang keras seperti formaldehida, toluena, atau pelarut kuat. Bahan-bahan itu membuat kuku kering, mudah mengelupas, dan lapisan kuku bisa rusak.
Menggunakan Deterjen / Sabun Pembersih Tanpa Perlindungan
Seringnya mencuci piring, mencuci baju, atau memakai sabun cuci tangan keras tanpa sarung tangan membuat kuku terkena air terus-menerus dan menjadi lemah. Kulit di sekitar kuku juga bisa kering dan mudah iritasi.
Kurang Perawatan dan Kebersihan
Tidak rutin menjaga kuku bersih dan potong kuku sesuai bentuk dapat menyebabkan penumpukan kotoran, jamur, dan bakteri. Bila tidak diperhatikan, kuku akan tampak kusam, timbul garis, atau berubah warna.
Kuku menjadi rapuh: mudah patah, mudah pecah ujungnya, atau mengelupas.
Permukaan kuku tidak rata: permukaan kuku bisa kasar, tidak rata, atau berbetuk tidak simetris.
Risiko infeksi meningkat: gigitan, penggunaan produk kimia, dan kotoran di bawah kuku membuka peluang masuknya bakteri atau jamur.
Kesehatan kulit sekitar kuku terganggu: kulit bisa iritasi, kering, atau pecah-pecah akibat paparan sabun keras atau air yang terlalu lama.
Potong kuku secara rutin dan bentuk ujung kuku sesuai anatomi jari agar tidak mudah patah.
Hindari menggigit kuku atau menggunakan kuku sebagai alat pembuka benda keras.
Gunakan sarung tangan saat mencuci piring atau menggunakan sabun/deterjen yang keras.
Gunakan cat kuku dengan bahan yang lembut; beri jeda antar penggunaan agar kuku bisa “bernapas”.
Pastikan tangan dan kuku bersih secara menyeluruh: cuci tangan dengan sabun lembut, sikat halus di bawah kuku bila perlu.
Asupan nutrisi yang mendukung kesehatan kuku seperti protein, zat besi, vitamin E, dan biotin.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Apa Itu Alpha Thalassemia? Alpha thalassemia adalah kelainan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah...
Read moreDi era digital seperti sekarang, gadget bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan penunjang produktivitas. Pelajar membutuhkan gadget untuk belajar daring,...
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk...