Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Osteoporosis umumnya dianggap masalah lansia. Namun sekarang para ahli kesehatan menyebut bahwa kondisi pengeroposan tulang bisa mulai berkembang sejak usia muda. Menurut laporan, ada beberapa faktor yang membuat tulang anak muda lebih rentan mengalami penurunan kepadatan. Faktor genetik, penggunaan obat tertentu untuk jangka panjang, pola makan kurang seimbang, dan gaya hidup tidak aktif menjadi penyebab utama.
Kondisi ini sering disebut “silent disease” karena tidak selalu menunjukkan gejala awal yang jelas. Baru setelah terjadi kerusakan signifikan atau fraktur ringan, baru diketahui bahwa kepadatan tulang telah menurun. Oleh sebab itu, mengenali potensi risiko sejak dini sangat penting.
Berikut rahasia dan cara-cara yang bisa dilakukan agar tulang tetap terjaga kekuatannya, terutama pada generasi muda:
Kalsium adalah mineral penting yang membantu pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium bisa membuat tulang menjadi rapuh. Sumber kalsium antara lain susu dan produk olahannya, ikan berlemak kecil (seperti sardine), sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan.
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Orang muda bisa mendapatkannya dari paparan sinar matahari pagi (sekitar jam 7-10), makanan seperti telur, ikan berlemak, jamur, atau suplemen jika perlu. Kurangnya vitamin D menjadi salah satu faktor yang mempercepat berkurangnya massa tulang.
Aktivitas fisik terutama jenis weight-bearing exercise (yang menahan beban tubuh), seperti berjalan kaki, jogging, lompat tali, dan senam, sangat membantu memperkuat tulang. Latihan kekuatan otot juga membantu mempertahankan tulang agar tidak cepat keropos.
Rokok dan alkohol dapat mengganggu metabolisme tulang dan mempercepat hilangnya kepadatan tulang. Anak muda perlu sangat memperhatikan ini karena efeknya bisa kumulatif dan terlihat ketika memasuki usia lebih dewasa.
Penggunaan obat tertentu—seperti kortikosteroid—untuk jangka panjang bisa merusak struktur tulang atau memperlambat proses pembentukan tulang. Jika salah satu memilih obat tersebut, konsultasi dengan dokter mengenai efek samping terhadap tulang sangat penting.
Genetik / keturunan: Jika ada anggota keluarga yang sudah menderita osteoporosis, maka risiko juga lebih tinggi.
Diet rendah protein dan vitamin lain selain kalsium, seperti magnesium, vitamin K, fosfor—semuanya diperlukan untuk kesehatan tulang.
Kurang paparan sinar matahari karena banyak waktu di dalam ruangan, penggunaan SPF tinggi selalu, atau gaya hidup indoor.
Pola makan tidak seimbang: konsumsinya tinggi makanan olahan, tinggi garam, tinggi fosfat, tapi rendah sayur, buah, produk dairy.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...