Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Pada hari Rabu, 3 September 2025, suasana di ruang audiensi Gedung Nusantara, Senayan, terasa serius dan penuh harapan. Sejumlah mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), termasuk dari UI, Trisakti, PTNU, UNJ, dan universitas lainnya, menghadap pimpinan DPR RI. Kehadiran mereka bukan sekadar menyampaikan keluhan, melainkan sebuah tuntutan kuat: DPR diminta membentuk tim investigasi independen untuk mengungkap dugaan makar yang mungkin dilakukan oleh oknum provokator dalam aksi demonstrasi beberapa hari terakhir.
Jili Collin, mewakili BEM Trisakti, membuka pembicaraan dengan menunjukkan bahwa mahasiswa adalah kalangan terpelajar yang menyuarakan aspirasi rakyat secara damai. Ia menegaskan bahwa tindakan anarkistis bukanlah bagian dari perjuangan mahasiswa. “Kami menyampaikan pendapat, aspirasi, keluhan rakyat, jeritan rakyat dengan cara yang terhormat, bukan dengan tindakan anarkis,” jelasnya dengan tegas.
Senada dengan itu, perwakilan dari GMNI menyatakan bahwa pernyataan Presiden terkait potensi makar cukup meyakinkan dan mendesak agar DPR menindaklanjuti isu ini secara serius. “Tindakan itu sudah kita lewati bersama, memakan korban, terciptalah kerusuhan. Kami dari mahasiswa mendorong DPR untuk segera merespons secara serius dugaan makar ini.”
Himapolindo juga turut memperkuat tuntutan tersebut. Mereka menyoroti kebutuhan rakyat akan kepastian hukum dan keamanan. “Jika memang ini indikasi makar, maka kami meminta untuk dibentuk tim investigasi gabungan karena rakyat butuh kepastian akan kehidupan yang aman dan nyaman,” tegas mereka.
Pimpinan DPR RI yang hadir dalam audiensi, yakni Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal, menerima aspirasi dari mahasiswa dengan penuh perhatian. Pertemuan berlangsung sejak pukul 14.30 WIB dan berlangsung di Ruang Abdul Moeis. Suasana diskusi berlangsung terbuka dan menunjukkan keseriusan DPR dalam mendengarkan keresahan publik dan mahasiswa.
Mahasiswa hadir dengan semangat untuk memastikan bahwa suara mereka tak dikerdilkan oleh narasi makar atau politik yang bias. Mereka berharap DPR dapat menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat yang membawa keadilan dan klarifikasi. Permintaan pembentukan tim investigasi dianggap sebagai langkah konkret untuk memastikan penyelidikan berjalan transparan dan kredibel.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...