Pemerintah Legalkan Umrah Mandiri, Simak Langkah dan Syarat Pendaftarannya
Pemerintah Indonesia kini resmi memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah secara mandiri tanpa harus melalui biro perjalanan resmi. Kebijakan ini...
Read more
Ibadah Umroh adalah perjalanan spiritual yang sangat istimewa. Dimulai sejak niat di hati, setiap langkah hingga memasuki Ka’bah sebaiknya dilandasi doa dan kesungguhan agar seluruh rangkaian ibadah menjadi berkah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini panduan lengkap doa berangkat Umroh — mulai dari keluar rumah, selama perjalanan, ketika tiba di kota suci, hingga momen melihat Ka’bah pertama kali.
Umroh, secara istilah menurut Syekh Zakariya al-Anshari dalam kitab Asnal Mathalib fi Syarhi Raudlatit Thalib, adalah maksud untuk mendatangi Ka’bah dengan tujuan melaksanakan ibadah Umroh.
Dalam pandangan para ulama, ada perbedaan pendapat tentang status hukum Umroh:
Madzhab Syafi’i dan Hambali menganggap Umroh sebagai wajib.
Madzhab Hanafi dan Maliki menyebutnya sebagai sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan).
Apapun statusnya, keutamaan Umroh sangat besar, dan dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakannya, meski hanya sekali seumur hidup.
Berikut rangkaian doa yang bisa dibaca dalam berbagai tahap, dari keluar rumah hingga melihat Ka’bah untuk pertama kali. Doa ini dirangkum dari Buku Manasik Haji dan Umroh, Kementerian Agama, serta sumber-sumber lain.
Arab:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Latin:
Bismillahi, tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Arti:
“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Arab:
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ وَالْوَلَدِ
Latin:
Allahumma Antash-shoohibu fis-safar wal-khaliifatu fil-ahli. Allahumma inni a’udzu bika min wa’tsaa-is-safar, wa kaabatil-manzhari, wa suu’il munqolabi fil-maali wal-ahli wal-walad.
Arti:
“Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan dan pelindung bagi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan selama perjalanan, keburukan pemandangan, dan keadaan buruk apabila kembali terhadap harta, keluarga, dan anak.”
Arab:
بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Latin:
Bismillahi majreha wa mursaha, inna Rabbii laghafoorur rahiim.
Subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wama kunna lahu muqronin, wa inna ila Rabbina lamunqalibun.
Arti:
“Dengan nama Allah pada waktu berangkat dan berlabuh; sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami padahal kami sebelumnya tidak memiliki kuasa, dan sesungguhnya kepada Rabb kami kami akan kembali.”
a. Memasuki Kota Makkah
Arab:
اللَّهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَاكْفِنِي شَرَّ خَلْقِكَ وَآتِنِي مِنْ رَحْمَتِكَ وَأَدْخِلْنِي جَنَّةَ عِبَادِكَ
Latin:
Allahumma hadza haramuka wa amnuka fakfini syarro kholqika wa atini min rahmatika wa adkhilni jannata ibadika.
Arti:
“Ya Allah, ini adalah Tanah Haram-Mu dan tempat aman-Mu, maka lindungilah aku dari kejahatan makhluk-Mu, berikanlah rahmat-Mu, dan masukkan aku ke dalam surga hamba-hamba-Mu.”
b. Memasuki Kota Madinah
Arab:
اللَّهُمَّ هَذَا حَرَمُ رَسُولِكَ فَاجْعَلْهُ وِقَايَةً لِي مِنَ النَّارِ وَأَمَانًا مِنَ الْعَذَابِ وَسُوءِ الْحِسَابِ
Latin:
Allahumma hadza haramu Rasulika faj‘alhu wiqoyatan li minannari wa aman minal ‘adzabi wa suu’il hisab.
Arti:
“Ya Allah, ini adalah Tanah Haram Rasul-Mu, maka jadikanlah ia sebagai pelindung bagiku dari api neraka, sebagai aman dari azab dan hisab yang buruk.”
Arab:
اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَعَظَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَبِرًّا
Latin:
Allahumma zid hadzal baita tasyriifan wa ta’dzhiiman wa takriiman wa mahaabatan, wa zid man syarrafahu wa ‘adzomahu mimman hajjahu aw i’tamarohu tasyriifan wa ta’dzhiiman wa takriiman wa birron.
Arti:
“Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kewibawaan pada Bait (Ka’bah) ini. Dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan, dan menghormatinya dari kalangan mereka yang berhaji atau berumroh dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kebaikan.”
Selain doa, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan agar ibadah Umroh lebih sempurna dan hati lebih siap:
Bersihkan diri secara fisik: seperti memotong kuku, mencukur rambut hal yang wajib dibersihkan.
Mandi ihram sebelum berniat ihram.
Memakai pakaian ihram yang bersih dan wangi bagi laki-laki.
Melaksanakan sholat sunnah ihram: dua rakaat sebelum niat ihram. Rakaat pertama dengan surah Al-Fatihah dan Al-Kafirun, rakaa kedua dengan Al-Fatihah dan Al-Ikhlas.
Membaca Talbiyah setelah berniat ihram.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Musim hujan sering membuat pemilik motor merasa percuma mencuci kendaraan. Hari ini dicuci, besok sudah kotor lagi. Tidak jarang motor...
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...