Google Resmi Izinkan Pengguna Mengubah Alamat Gmail Secara Mudah
Google akhirnya merilis fitur baru yang telah lama dinantikan pengguna. Kini, alamat Gmail dapat diubah ke alamat baru yang sama-sama...
Read more
Bayangan tentang Arab Saudi selama ini identik dengan kekayaan minyaknya yang melimpah. Namun, kerajaan tersebut kini sedang mengubah arah ekonominya secara besar-besaran. Mereka berupaya melepaskan diri dari ketergantungan terhadap minyak dan mulai menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai sumber pertumbuhan baru.
Menurut Menteri Investasi Arab Saudi, Khalid Al Falih, lebih dari separuh ekonomi negara itu kini sudah tidak lagi bergantung pada minyak. “Persentase ini terus meningkat,” kata Al Falih, seperti dikutip dari laporan detikINET yang bersumber pada CNBC. Ia menjelaskan bahwa jika dulu hampir seluruh pendapatan pemerintah berasal dari minyak, kini sekitar 40 persen pendapatan sudah dihasilkan dari sektor-sektor non-minyak.
“Kami melihat hasil yang luar biasa, tetapi kami belum puas. Kami ingin berbuat lebih banyak. Kami ingin mempercepat diversifikasi dan pertumbuhan kerajaan,” ujar Al Falih.
Arab Saudi kini memperkuat sektor-sektor yang dinilai memiliki potensi besar di masa depan, termasuk kecerdasan buatan, pariwisata, dan olahraga. Pemerintah menyebut AI sebagai salah satu area prioritas utama untuk menopang ekonomi baru.
Al Falih menegaskan bahwa kerajaan akan menjadi investor utama dalam pengembangan aplikasi AI dan model bahasa berskala besar. Tidak hanya itu, Arab Saudi juga tengah menyiapkan pembangunan pusat data berbiaya kompetitif yang diklaim belum pernah dicapai di negara lain.
“AI telah muncul dalam tiga, empat tahun terakhir, dan sudah pasti akan menentukan masa depan ekonomi setiap negara. Mereka yang berinvestasi akan memimpin, dan mereka yang tertinggal akan merugi,” ujar Al Falih.
Pandangan tersebut juga didukung oleh Jonathan Ross, CEO perusahaan chip AI Groq. Menurutnya, inisiatif Arab Saudi akan memperkuat infrastruktur AI global, terutama karena negara itu memiliki surplus energi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pusat data berskala besar.
Laporan dari PwC (PricewaterhouseCoopers) memperkirakan bahwa Arab Saudi dapat meraup keuntungan lebih dari USD 135 miliar (sekitar Rp2.100 triliun) pada tahun 2030 berkat pengembangan dan penerapan teknologi AI di berbagai sektor.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...