FIFA Umumkan Game Sepakbola Terbaru Rilis Eksklusif di Netflix
Pengumuman ini menandai langkah baru FIFA dalam industri game, sekaligus mengakhiri era panjang kerja sama dengan publisher game ternama sebelumnya....
Read more
Platform distribusi game PC Steam kembali menjadi sorotan setelah sejumlah pengembang menilai pengaruhnya terlalu besar dalam industri game digital. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Atomik Research untuk Rokky, lebih dari 72% eksekutif perusahaan game di Amerika Serikat dan Inggris menilai Steam sudah mendekati bentuk monopoli pasar game PC.
Dalam survei terhadap lebih dari 300 eksekutif, 88% responden mengaku tiga perempat pendapatan mereka bergantung pada Steam, sementara 37% di antaranya menyebut hingga 90% omzet berasal dari platform milik Valve tersebut. Data ini memperlihatkan betapa dominannya Steam dalam mengontrol arus distribusi game PC di pasar global.
Menurut laporan Techspot, Steam baru saja mencetak rekor dengan lebih dari 41 juta pengguna aktif secara bersamaan, sebuah pencapaian yang sulit ditandingi oleh platform pesaing. Dengan ekosistem komunitas yang kuat, sistem ulasan pengguna, fitur modding, dan kebijakan pengembalian dana (refund) yang transparan, banyak gamer menilai pengalaman bermain di Steam lebih lengkap dibandingkan platform lain.
Beberapa penerbit besar seperti Electronic Arts (EA), Ubisoft, dan Microsoft sempat mencoba menarik game mereka dari Steam dan menjualnya melalui toko digital sendiri. Namun, langkah tersebut tidak berhasil menarik perhatian pemain karena banyak pengguna enggan meninggalkan kenyamanan yang ditawarkan oleh ekosistem Steam.
Meski begitu, Valve belum sepenuhnya menguasai seluruh pasar. Platform seperti Epic Games Store dan Windows Store terus berupaya menarik pengguna dengan strategi agresif, seperti menawarkan game gratis mingguan, sistem berlangganan Game Pass, serta potongan komisi penjualan yang lebih rendah.
Sementara itu, GOG dan itch.io masih mampu bertahan dengan fokus pada pasar game indie dan retro, walau skala pengaruhnya jauh lebih kecil dibandingkan Steam.
Namun, bayang-bayang monopoli tetap menghantui. Steam sebelumnya sempat digugat oleh Wolfire Games dalam kasus antitrust, dengan tudingan bahwa Valve memanfaatkan posisi dominan untuk menekan harga dan mengatur distribusi game. Salah satu sorotan utama adalah kebijakan potongan pendapatan 30% yang dianggap terlalu besar bagi developer, serta dugaan adanya tekanan agar pengembang tidak menjual game dengan harga lebih murah di toko lain.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...