Era Baru Ekonomi Saudi: AI Gantikan Minyak Sebagai Penggerak Pertumbuhan

Arab Saudi gencar berinvestasi di kecerdasan buatan sebagai sumber ekonomi baru menggantikan minyak. Strategi ini diproyeksikan hasilkan ratusan miliar dolar. (Foto: Pexels)
Arab Saudi gencar berinvestasi di kecerdasan buatan sebagai sumber ekonomi baru menggantikan minyak. Strategi ini diproyeksikan hasilkan ratusan miliar dolar. (Foto: Pexels)

Arab Saudi gencar berinvestasi di kecerdasan buatan sebagai sumber ekonomi baru menggantikan minyak

Arab Saudi Jadikan AI Sebagai Sumber Kekayaan Baru Pengganti Minyak

Bayangan tentang Arab Saudi selama ini identik dengan kekayaan minyaknya yang melimpah. Namun, kerajaan tersebut kini sedang mengubah arah ekonominya secara besar-besaran. Mereka berupaya melepaskan diri dari ketergantungan terhadap minyak dan mulai menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai sumber pertumbuhan baru.

Menurut Menteri Investasi Arab Saudi, Khalid Al Falih, lebih dari separuh ekonomi negara itu kini sudah tidak lagi bergantung pada minyak. “Persentase ini terus meningkat,” kata Al Falih, seperti dikutip dari laporan detikINET yang bersumber pada CNBC. Ia menjelaskan bahwa jika dulu hampir seluruh pendapatan pemerintah berasal dari minyak, kini sekitar 40 persen pendapatan sudah dihasilkan dari sektor-sektor non-minyak.

“Kami melihat hasil yang luar biasa, tetapi kami belum puas. Kami ingin berbuat lebih banyak. Kami ingin mempercepat diversifikasi dan pertumbuhan kerajaan,” ujar Al Falih.

Fokus Baru pada Kecerdasan Buatan dan Teknologi

Arab Saudi kini memperkuat sektor-sektor yang dinilai memiliki potensi besar di masa depan, termasuk kecerdasan buatan, pariwisata, dan olahraga. Pemerintah menyebut AI sebagai salah satu area prioritas utama untuk menopang ekonomi baru.

Al Falih menegaskan bahwa kerajaan akan menjadi investor utama dalam pengembangan aplikasi AI dan model bahasa berskala besar. Tidak hanya itu, Arab Saudi juga tengah menyiapkan pembangunan pusat data berbiaya kompetitif yang diklaim belum pernah dicapai di negara lain.

“AI telah muncul dalam tiga, empat tahun terakhir, dan sudah pasti akan menentukan masa depan ekonomi setiap negara. Mereka yang berinvestasi akan memimpin, dan mereka yang tertinggal akan merugi,” ujar Al Falih.

Pandangan tersebut juga didukung oleh Jonathan Ross, CEO perusahaan chip AI Groq. Menurutnya, inisiatif Arab Saudi akan memperkuat infrastruktur AI global, terutama karena negara itu memiliki surplus energi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pusat data berskala besar.

Potensi Ekonomi AI Capai Ratusan Miliar Dolar

Laporan dari PwC (PricewaterhouseCoopers) memperkirakan bahwa Arab Saudi dapat meraup keuntungan lebih dari USD 135 miliar (sekitar Rp2.100 triliun) pada tahun 2030 berkat pengembangan dan penerapan teknologi AI di berbagai sektor.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED