Vivo Tolak BBM Pertamina Beretanol, Begini Alasan dan Respons Resminya

Ilustrasi pengisian bahan bakar kendaraan di SPBU. (Sumber: arahpena.com)
Ilustrasi pengisian bahan bakar kendaraan di SPBU. (Sumber: arahpena.com)

Ilustrasi pengisian bahan bakar kendaraan di SPBU

Pertamina Patra Niaga buka suara terkait alasan penggunaan etanol dalam bahan bakar minyak (BBM), menyusul kabar pembatalan pembelian base fuel oleh PT Vivo Energy Indonesia.

Menurut laporan CNN Indonesia, Vivo membatalkan kesepakatan pembelian karena keberatan dengan kandungan etanol sebesar 3,5 persen dalam BBM yang akan dipasok oleh Pertamina Patra Niaga.

Pihak Pertamina menilai keputusan ini perlu diluruskan, mengingat penggunaan etanol merupakan praktik umum yang telah diterapkan secara global dalam upaya menekan emisi karbon.

Penjelasan Pertamina Mengenai Alasan Penggunaan Etanol

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa pencampuran etanol ke dalam BBM bukanlah hal baru, melainkan sudah menjadi standar internasional di banyak negara. Ia menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mendukung perbaikan kualitas udara dan menekan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

โ€œPenggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global. Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,โ€ kata Roberth dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10).

Roberth menyebut bahwa etanol yang digunakan berasal dari bahan baku pertanian seperti tebu dan jagung. Kandungan ini dinilai lebih ramah lingkungan serta turut membuka peluang bagi petani lokal untuk ikut berperan dalam industri energi.

Komitmen terhadap Target Emisi Nol Karbon

Penggunaan etanol ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission 2060. Pertamina menilai, kehadiran BBM dengan campuran etanol adalah bukti nyata bahwa Indonesia bersiap mengikuti standar energi bersih seperti yang diterapkan oleh negara-negara maju.

Langkah ini, menurut Roberth, merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan nasional dalam pengendalian emisi karbon sektor transportasi darat yang selama ini menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara..

Menurut CNN Indonesia, Vivo awalnya setuju membeli 40 ribu barel BBM dari Pertamina Patra Niaga. Kesepakatan awal dicapai pada Jumat (26/9) setelah melalui mekanisme business to business (B2B) antara kedua perusahaan.

โœ๏ธ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
๐Ÿ“Œ Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

๐Ÿ“ฑ Saluran Trenmedia ๐Ÿณ Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang โ€“ update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED