Dilema Program Magang Nasional: Mendukung Tapi Perlu Hati-hati

Program magang 2025 ditujukan untuk fresh graduate dengan bayaran setara UMR, tapi para pakar menyoroti kelemahan strukturalnya. (Sumber foto: unhas.ac.id)
Program magang 2025 ditujukan untuk fresh graduate dengan bayaran setara UMR, tapi para pakar menyoroti kelemahan strukturalnya. (Sumber foto: unhas.ac.id)

Program magang 2025 ditujukan untuk fresh graduate dengan bayaran setara UMR, tapi para pakar menyoroti kelemahan strukturalnya

Pemerintah Indonesia merencanakan untuk membuka Program Magang Nasional 2025 mulai Oktober mendatang. Program ini khusus ditujukan bagi fresh graduate (lulusan baru maksimal satu tahun) dan menawarkan magang selama 6 bulan dengan upah setara Upah Minimum Regional (UMR). Pelaksanaannya akan dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah, perusahaan swasta, dan BUMN.

Namun, meskipun program ini tampak menjanjikan sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sejumlah pakar mengungkap bahwa ada dilema serius yang harus diperhatikan agar manfaatnya tidak hilang di tengah pelaksanaannya.

Dilema Utama: Risiko Eksploitasi Tenaga Kerja

Prof. Zuly Qodir, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengingatkan bahwa posisi fresh graduate sangat rentan terhadap eksploitasi. Menurutnya, karena tenaga kerja baru belum memiliki daya tawar tinggi, muncul risiko bahwa pemberi kerja akan memperlakukannya secara tidak adil.

Ia menyebut bahwa beberapa pemberi kerja mungkin berharap fresh graduate bekerja dengan upah minimum dan tanpa banyak tuntutan, yang membuka ruang bagi praktik yang merugikan magang.

Meski program magang bersifat berbayar, Zuly menegaskan bahwa jaminan perlindungan terhadap tenaga magang wajib ditegakkan agar tidak terjadi penyalahgunaan posisi inferior.

Syarat dan Skema Program

Beberapa ketentuan resmi yang telah diumumkan terkait program magang ini antara lain:

  • Peserta adalah lulusan S1 atau D3

  • Fresh graduate atau kelulusan maksimal satu tahun

  • Tidak ada batas usia

  • Durasi magang selama 6 bulan

Pelaksanaan magang akan melibatkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pihak industri. Untuk kawasan 3T (terluar, terdepan, tertinggal), pemerintah pusat akan menangani penempatan khusus.

Manfaat Potensial: Pembelajaran & Transisi ke Dunia Kerja

Jika dirancang dengan baik, program ini dapat:

  • Memberi pengalaman kerja pertama bagi lulusan baru

  • Menjadi jembatan praktik antara teori kampus dengan dunia industri

  • Meningkatkan kesiapan kerja dan pemahaman profesional

  • Memperkuat kerjasama antara perguruan tinggi dan industri

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED