5 Skill Digital yang Wajib Dikuasai di Era AI
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk...
Read moreIndustri musik digital kembali diramaikan dengan langkah besar yang dilakukan oleh Spotify. Platform streaming musik asal Swedia ini resmi mengumumkan perubahan aturan bagi pengguna gratis yang selama ini terbatas dalam menikmati musik.
Mulai 15 September 2025, Spotify memperkenalkan pembaruan yang memberi keleluasaan lebih besar bagi pengguna non-premium. Jika sebelumnya mereka hanya bisa mendengarkan lagu dengan sistem acak (shuffle) dan skip terbatas, kini Spotify memberikan akses untuk memutar lagu apa pun sesuai keinginan.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting dalam industri streaming musik, terutama karena pengguna gratis memegang porsi besar dalam ekosistem Spotify. Dengan perubahan ini, jutaan orang bisa lebih leluasa menentukan lagu favorit tanpa harus selalu menekan tombol “next” berulang kali.
Spotify menghadirkan tiga fitur andalan yang menjadi inti perubahan ini:
Pick & Play
Melalui fitur ini, pengguna gratis bisa langsung memilih lagu tertentu dan memutarnya. Tak ada lagi batasan harus mendengarkan daftar putar secara acak.
Search & Play
Fitur ini memungkinkan pengguna mencari lagu tertentu dengan mengetik judul, nama artis, atau album, lalu langsung memutarnya.
Share & Play
Kini, jika pengguna menemukan tautan lagu di media sosial seperti Instagram Stories atau Twitter, mereka bisa langsung membuka tautan tersebut dan mendengarkan lagu yang dituju.
Kehadiran tiga fitur ini menjawab salah satu keluhan terbesar pengguna gratis, yakni sulitnya mendengarkan lagu sesuai keinginan karena terbentur sistem shuffle.
Meski Spotify memberikan keleluasaan lebih besar, bukan berarti semua batasan hilang. Perusahaan tetap menerapkan sistem kuota untuk pengguna gratis.
Setiap akun gratis diberikan jatah waktu mendengarkan sesuai permintaan (on-demand) setiap harinya. Setelah kuota itu habis, pengguna kembali ke mode terbatas seperti sebelumnya, yakni hanya bisa skip beberapa kali per jam atau mendengarkan lagu secara acak.
Dengan begitu, Spotify tetap menjaga diferensiasi layanan antara pengguna gratis dan pelanggan Premium.
CEO Spotify, Daniel Ek, menyatakan bahwa perubahan ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan interaksi dengan pengguna gratis. Menurutnya, pengalaman mendengarkan musik yang lebih fleksibel akan membuat pengguna gratis semakin betah, sekaligus membuka peluang lebih besar untuk menarik mereka menjadi pelanggan berbayar.
Selain itu, langkah ini juga memperkuat bisnis iklan Spotify. Semakin banyak pengguna gratis yang aktif, semakin besar pula potensi pendapatan iklan yang bisa diraih perusahaan.
“Kami ingin memastikan bahwa siapa pun, baik yang berlangganan maupun tidak, tetap bisa merasakan pengalaman mendengarkan musik yang menyenangkan di Spotify,” ujar Daniel Ek dalam konferensi pers virtual.
Meski pengguna gratis mendapat kebebasan baru, Spotify tetap mempertahankan fitur eksklusif untuk pelanggan Premium. Beberapa di antaranya adalah:
Lossless Audio: kualitas suara lebih jernih dan detail.
AI Playlist: daftar putar yang dibuat otomatis dengan bantuan kecerdasan buatan sesuai preferensi musik pengguna.
Mix Premium: rekomendasi musik personal yang lebih presisi.
Bebas Iklan: pengalaman mendengarkan musik tanpa gangguan.
Dengan tetap mempertahankan keunggulan ini, Spotify berharap banyak pengguna gratis akhirnya beralih menjadi pelanggan Premium.
Perubahan aturan ini diumumkan bersamaan dengan laporan terbaru mengenai jumlah pengguna Spotify secara global. Saat ini, Spotify mencatat 696 juta pengguna aktif bulanan. Dari jumlah tersebut, 433 juta adalah pengguna gratis, sementara 276 juta adalah pelanggan Premium.
Data ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna masih berada di kategori gratis. Inilah alasan utama mengapa Spotify berani memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada mereka, demi memperkuat loyalitas dan meningkatkan engagement.
Perubahan kebijakan ini tidak hanya berpengaruh pada pengguna, tetapi juga pada musisi dan industri musik secara keseluruhan.
Dengan semakin mudahnya pengguna gratis memutar lagu sesuai keinginan, potensi distribusi musik akan meningkat. Lagu-lagu dari musisi baru maupun independen memiliki peluang lebih besar untuk diputar karena tidak lagi harus bersaing dalam sistem shuffle.
Bagi label musik, kebijakan ini juga bisa mendongkrak pendapatan, mengingat semakin banyak iklan yang diputar melalui pengguna gratis.
Spotify bukan satu-satunya pemain besar dalam industri streaming musik. Ada Apple Music, Amazon Music, YouTube Music, dan Tidal yang terus berinovasi menghadirkan fitur terbaik bagi pengguna.
Namun, langkah Spotify memberikan kebebasan lebih kepada pengguna gratis dinilai sebagai strategi yang bisa memperkuat dominasinya. Dengan basis pengguna terbesar di dunia, kebijakan baru ini bisa membuat kompetitor semakin sulit mengejar.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk...
Read moreDi era digital seperti sekarang, gadget bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan penunjang produktivitas. Pelajar membutuhkan gadget untuk belajar daring,...
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk...