Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Pada Selasa, 26 Agustus 2025, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah dinas mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer atau biasa dikenal Noel, di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Saat penyisiran, mereka menemukan empat unit ponsel yang tersembunyi di plafon atau langit-langit ruangan rumah tersebut.
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa keempat ponsel itu akan diperiksa sebagai barang bukti elektronik (BBE). Penyidik berencana membuka dan memeriksa isinya secara menyeluruh untuk mengidentifikasi apakah ponsel tersebut memiliki kaitan dengan perkara dugaan pemerasan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Dalam proses pemeriksaan lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa jika ternyata ponsel-ponsel tersebut tidak memiliki kaitan dengan kasus yang sedang diusut, maka KPK akan mengembalikannya kepada pemilik sah – namun jika terdapat bukti yang relevan di dalam, maka penyidik akan menggali lebih lanjut.
Saat diperiksa oleh penyidik, Noel menyatakan bahwa keempat ponsel tersebut bukanlah miliknya. Ia mengklaim bahwa ponsel tersebut adalah milik pembantunya dan tidak digunakan oleh dirinya sendiri.
Namun demikian, KPK tidak langsung begitu saja menerima klaim tersebut. Menurut Budi, penyidik akan menelisik lebih jauh apakah ponsel itu benar-benar milik pembantu atau ada motif lain mengapa ponsel-ponsel itu disembunyikan di plafon.
Kasus ini bermula dari dugaan praktik pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3 di Kemnaker. Sebelumnya, sertifikasi yang seharusnya hanya berkisar Rp 275 ribu tiba-tiba “dikenakan tarif” hingga Rp 6 juta. Selisih ini mencerminkan modus pemerasan dan diduga mengalir ke beberapa pihak termasuk Noel. Dalam kasus ini, Noel dituduh menerima sejumlah uang kontan senilai Rp 3 miliar dan satu unit motor Ducati sebagai jatah hasil pemerasan.
KPK menyebut total dana ilegal dari tindakan tersebut mencapai Rp 81 miliar, di mana sekitar Rp 69 miliar diyakini mengalir kepada sejumlah pegawai di unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja periode 2022–2025.
Selain Noel, KPK telah menetapkan beberapa individu sebagai tersangka dalam kasus ini, antara lain:
Irvian Bobby Mahendro – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 (2022–2025)
Gerry Aditya Herwanto Putra – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja (2022–sekarang)
Subhan – Subkoordinator Keselamatan Kerja Ditjen Bina K3 (2020–2025)
Anitasari Kusumawati – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja (2020–sekarang)
Immanuel Ebenezer (Noel) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan saat itu.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...