Putri KW Menjadi Tumpuan Terakhir Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2025

Setelah dua wakil Indonesia gagal di perempat final—Jonatan Christie tumbang dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dan ganda putri Febriana/Amallia menyerah pada pasangan Jepang Iwanaga/Nakanishi, semua sorotan kini tertuju pada Putri KW.

Putri KW lolos ke semifinal usai menang dramatis lawan mantan juara dunia dari India, Pusarla V. Sindhu, dengan skor 21-14, 13-21, 21-16. Rekor ini sekaligus mematahkan puasa medali tunggal putri Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia, yang bertahan sejak 2015.

Medali terakhir di sektor tunggal putri dicatat oleh Lindaweni Fanetri (perunggu, 2015), sementara emas terakhir diraih oleh legenda Susi Susanti pada 1993.

Di semifinal nanti, Putri KW akan menghadapi pemain Jepang top, Akane Yamaguchi. Ini jadi pertandingan yang menantang karena dalam tiga pertemuan sebelumnya, Putri KW belum pernah menang—termasuk pada Indonesia Open 2025. Walau begitu, semangatnya kini lagi tinggi banget.

Lolos ke semifinal bukan cuma soal diteruskan ke final—ini adalah momen penting untuk bulutangkis Indonesia. Putri KW jadi pemain tunggal putri pertama yang membawa pulang medali (minimal perunggu) dari Kejuaraan Dunia dalam 10 tahun terakhir.

Di perempat final, gim pertama berlangsung ketat. Putri nyaris melewati arena dengan unggulan skor, namun Sindhu merespons di gim kedua. Untungnya, di gim penentu, Putri bisa bangkit dan memenangkan laga dengan mental juara.

Prestasi ini juga berdampak bagi ranking dunia Putri KW—diprediksi naik ke posisi tujuh dunia, menjadikannya tunggal putri nomor satu Indonesia menggantikan Gregoria Mariska Tunjung.