Menanti Seru: Jonatan Christie Siap Hadapi Ade Resky Dwicahyo, Eks-WNI di Azerbaijan

Jonatan Christie tengah fokus mengembalikan kok saat bertanding di Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris. (Sumber: ANTARA / HO-PBSI)
Jonatan Christie tengah fokus mengembalikan kok saat bertanding di Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris. (Sumber: ANTARA / HO-PBSI)

Jonatan Christie tengah fokus mengembalikan kok saat bertanding di Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris

Jonatan Christie—atau jojo bagi penggemar bulu tangkis Indonesia—baru saja melangkah mulus ke babak kedua Kejuaraan Dunia BWF 2025. Lawan yang menantinya cukup menarik: bukan pemain asal Azerbaijan secara umum, tapi yang punya akar Indonesia. Namanya Ade Resky Dwicahyo, dulunya pemain lokal yang kini memperkuat tim nasional Azerbaijan. Lucu juga ya, seperti ujian identitas olahraga di negeri sendiri.

Di babak pertama, Jonatan menghadapi Matthias Kicklitz dari Jerman. Pertandingan berlangsung di Adidas Arena, Paris. Jojo tampil solid—stabil, agresif saat perlu, dan mengatur ritme dengan jitu. Skor 21–15, 21–5 cukup meyakinkan untuk memastikan tiket ke babak 32 besar. Walau menang telak, Jojo mengakui sempat kesulitan adaptasi terhadap karakter shuttlecock yang berbeda dari saat latihan sebelumnya.

Siapa Ade Resky Dwicahyo?

Ade Resky Dwicahyo merupakan pemain asal Indonesia yang sekarang membela Azerbaijan. Informasinya terkuak ketika jadwal pertandingan Jojo diumumkan. Namanya langsung jadi perhatian karena jarang terdengar, tapi kini jadi sorotan karena akan menghadapi teman lama di lapangan internasional

Laga Jojo vs Ade Resky akan jadi duel tropis yang unik—dua pemain dengan pola pembinaan Indonesia, cuma satu yang kini mengibarkan bendera lain.

Persiapan Jojo: Fokus & Ritmik

Jojo menyadari bahwa tantangan belum selesai. Di babak kedua, lawannya jelas lebih ‘personal’. Jojo perlu menjaga fokus, tak sekadar soal teknik, tapi juga mindset. Dia bilang penting banget menjaga konsisten di lapangan, step by step—belajar dari pengalaman Olimpiade Paris 2024 yang penuh tekanan.

Lingkungan pertandingan juga jadi faktor. Meski venue sama seperti Olimpiade, atmosfer Kejuaraan Dunia lebih intim—pencahayaan minim, penonton lebih gelap—bikin suasana bertanding terasa beda dan Jojo bilang itu perlu adaptasi mental juga.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED